RIP Unras di Gedung DPRD Indramayu, Tuntut Sejahterakan Masyarakat Kota Mangga dan Sektor Pertanian

NSP.online | Indramayu - Masyarakat Indramayu yang tergabung dalam Rakyat Indramayu Peduli (RIP) sampaikan aspirasinya kepada para wakil rakyat yang berada di Gedung DPRD Kabupaten Indramayu. Senin 4 Maret 2024.

RIP mengkritisi jalannya pemerintahan saat ini yang dinilai sudah melampaui batas alias ugal-ugalan. Sehingga masyarakat terkena dampaknya, seperti kenaikan harga sembako, BBM dan kebutuhan primer lainnya.

Pada kesempatan itu aksi massa yang melakukan orasi menyampaikan, Presiden Joko Widodo telah ugal-ugalan dalam memimpin negara ini, serta menghalalkan berbagai macam cara dalam menjalankan politik dinasti yang nepotisme.

"Jokowi telah terbukti membuat kebijakan yang ugal-ugalan serta menghalalkan semua cara dalam memenangkan sang putera mahkota, Gibran Rakabuming Raka. Juga, dalam kurun waktu triwulan pula pembagian Bantuan Sosial secara ugal-ugalan," ujar Sofyan Taher dari RIP.

Maka dari itu, RIP menduga kuat harga beras saat ini melambung tinggi karena tidak pedulinya Pemerintah terhadap rakyatnya, yang mana mereka sekarang sedang fokus dalam memenangkan salah satu Paslon Presiden.

"Singkatnya, premis-premis yang kami sajikan diatas menjadi dasaran awal dalam melihat fenomena kenaikan harga beras yang merambat pada kenaikan harga lainya," jelas Sofyan.

Hal ini dinilai menjadi urgent dan mendesak ditengah tingginya ambisi politik penguasa negeri ditambah kenaikan kebutuhan domestik yang kian melambung, yang mana disebabkan lalainya Pemerintah dalam pengawasan serta belum adanya tindakan konkret untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut.

"Hal ini berbanding terbalik manakala melihat dan membenarkan Indramayu sebagai lumbung padi nasional. Kerena bagaimanapun suplai nasi yang terhidang di meja masyarakat Indonesia adalah sebagian besar hasil keringat warga Indramayu sebagai petani dan buruh tani yang sebetulnya rawan akan kesenjangan dan ketidakterjangkaun-nya terhadap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Belum ada gelagat politik yang menunjukan penegakan reforma agraria sejati yang dilakukan oleh pemerintah, khususnya Pemda Kabupaten Indramayu," kata Sahid salah satu Anggo RIP.

Momen kenaikan komoditas beras tahun ini dianggap sebagai sejarah buruk para Pengurus RIS serta catatan merah terhadap pemerintahan saat ini, dimana komoditas tersebut mencapai harga eceran termahal. Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan, pada Minggu, 25 Februari 2024 Semula harga beras medium Rp. 9.000-Rp. 10.000/kg. Sesuai pemantauan ternyata harga naik pelan-pelan hingga sekarang pada Rabu, 28 Februari 2024 menyentuh angka Rp.13.000 – Rp. 14.000/kg. Sedangkan beras premium, sebelumnya berada di kisaran Rp.12.000 – Rp. 14.000/kg Namun merangkak terus sampai di harga Rp.17.000 – Rp. 18.000/kg. Adapun untuk harga sekarung beras medium kini sudah Rp. 700.000 di pasar induk dan beras premium sekarungnya Rp. 800.000. Kenaikan harga pangan dalam bentuk beras ini merupakan kenaikan tertinggi dari harga sebelum-sebelumnya. 

Hal ini tidak sebanding dengan Indramayu yang dikenal pemilik lumbung padi nasional. Dimana harga padi masih mengikuti pasar di setiap daerah. Tentunya Pemerintah Indramayu harus punya strategi dan ketegasan untuk menstabilkan harga beras yang melonjak tinggi per hari ini.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Jokowi pada Oktober lalu saat berkunjung ke Indramayu, dirinya memastikan bahwa produksi padi yang ada di Indramayu dapat berjalan dengan baik, beliau juga mengatakan bahwa walaupun di tengah kekeringan super El Nino produksi padi nasional masih baik "Ini yang saya melihat ke bawah itu untuk memastikan bahwa produksi itu masih baik, tapi memang turun karena Super El Nino, tapi masih baik,” ungkap Presiden."

"Lain pada itu cadangan beras pemerintah di pastikan aman. "Cadangan di Bulog 1,7 (juta ton) dan akan datang lagi kira-kira 500, 600 ribu ton. Artinya cadangan pangan kita kondisinya aman. Tentu hal ini patut di pertanyakan kenapa harga beras bisa naik? Adapun harga beras ini naik menurut presiden Jokowi gara-gara adanya perubahan iklim yang membuat sejumlah wilayah harus mengalami kegagalan panen. Tapi sejumlah pengamat menilai pernyataan tersebut tak sepenuhnya benar. Sebab dinegara lain seperti Thailand dan Vietnam tak mengalami kekurangan beras," jelas Sahid.

Dari fenomena-fenomena tersebut, RIP menduga terjadinya kenaikan harga beras itu disebabkan karena presiden Jokowi pada kontestasi Pemilu 2024 yang lalu membagikan bansos secara jor-joran. Sehingga Hal tersebut memicu naiknya harga beras premium menjadi langka dipasaran. 

"Jika ketersediaan beras premium tidak diantisipasi, maka konsumen yang kelas menengah atas akan bergeser ke konsumsi beras medium. Imbasnya maka beras medium akan ikut langka. Yang pada akhirnya, konsumen menengah ke bawah akan sangat dirugikan karena susahnya mendapatkan beras dan hanya mengkonsumsi beras yang tidak bagus," ujar Sahid mengacu pada hasil analisa kajian RIP.

Adapun tuntutan RIP, yakni:

Aliansi rakyat Indramayu peduli menuntut 

1. Melalui DPRD Indramayu untuk memberikan atensi kepada Bupati Indramayu agar menstabilkan harga pangan (beras) yang ada di seluruh pasar Indramayu.

2. Melalui DPRD Indramayu untuk mengusut dan memberantas mafia beras di Indramayu.

3. Melalui DPRD Indramayu memberikan atensi kepada Bupati Indramayu agar segerakan kontrak farming.

Penulis : Tim Redaksi